 |
| Ambergris |
Penemuan tersebut terjadi secara tidak sengaja ketika Iswan baru kembali dari melaut. Saat melintas di perairan sekitar desanya, ia melihat benda berwarna putih mengapung di permukaan laut.
Awalnya, Iswan mengira benda itu hanyalah limbah laut. Namun, rasa penasaran membuatnya memeriksa lebih dekat.
“Awalnya saya kira itu limbah, tapi saat saya pegang rasanya beda, tidak seperti limbah makanya saya simpan,” tutur Iswan kepada wartawan, Senin siang.
Iswan kemudian membawa benda tersebut ke rumahnya dan menaruhnya di tempat yang aman sambil mencoba mencari informasi lebih lanjut.
Dari sejumlah tayangan di YouTube, ia mengetahui bahwa benda seperti itu kemungkinan besar adalah ambergris, muntahan paus yang bernilai tinggi dan sering digunakan sebagai bahan campuran parfum mewah.
“Katanya benda ini bisa meningkatkan aroma parfum dan membuat wanginya tahan lama,” ujar Iswan.
Ambergris merupakan zat yang jarang ditemui di alam. Benda ini terbentuk dari sekresi usus paus dan mengapung di laut setelah dikeluarkan oleh hewan tersebut.
Menurut Iswan, benda yang ditemukannya berwarna putih kekuningan, memiliki tekstur seperti lilin, dan akan meleleh saat dipanaskan.
Keberadaan ambergris biasanya menjadi kabar gembira bagi nelayan, karena nilainya yang tinggi di pasaran internasional.
Berdasarkan sejumlah referensi yang didapat Iswan, harga ambergris bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah per kilogram, tergantung kualitas dan umur benda tersebut.
Kepala Desa Saria, Ahmad Rasyid, mengatakan pihaknya akan membantu nelayan tersebut untuk memastikan keaslian dan nilai benda yang ditemukan.
“Kami akan mendampingi Iswan agar penemuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik,” kata Rasyid.
Penemuan ambergris di perairan Halmahera Barat ini menjadi perhatian warga setempat. Mereka berharap hasil temuan tersebut bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarga nelayan.
Sementara itu, Iswan berencana untuk membawa ambergris itu ke ahli atau pedagang resmi untuk mendapatkan penilaian dan kemungkinan penjualan.