Maba, abarce - Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) menyambut positif kehadiran proyek strategis nasional (PSN) berupa ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi yang berlokasi di Tanjung Buli, Kecamatan Maba.
Proyek ini diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan diyakini akan berdampak besar terhadap perekonomian daerah, terutama dalam hal peningkatan Dana Bagi Hasil (DBH) pertambangan.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Haltim, Ricky CH. Richfat, saat ditemui di Kota Maba, Rabu (2/7/2025). Menurutnya, keberadaan industri baru tersebut tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi juga memperluas basis penerimaan DBH bagi daerah.
"Selama ini, Haltim hanya menerima DBH Nikel by Origin atau berdasarkan tempat asal bahan tambang. Namun, dengan adanya industri ini, Haltim juga akan mendapatkan DBH berdasarkan produksi, sama seperti yang dinikmati Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Barat," jelas Ricky.
Ia memperkirakan bahwa kontribusi DBH akan meningkat signifikan, dengan kisaran 30 hingga 40 persen dari total penerimaan sebelumnya. Peningkatan ini menurutnya akan membuka ruang fiskal yang lebih luas bagi pemerintah daerah untuk menjalankan berbagai program pembangunan dan sosial.
"Jadi jelas bahwa kehadiran industri ini sangat berpengaruh. DBH yang meningkat akan menopang program-program strategis seperti santunan untuk warga lanjut usia, beasiswa untuk pelajar di awal dan akhir studi, serta bantuan rutin bagi ibu hamil selama 12 bulan melalui BPJS," ungkapnya.
Ricky menambahkan, Pemerintah Kabupaten Haltim juga mulai menyiapkan sumber daya manusia (SDM) lokal untuk dapat bersaing dan bekerja di kawasan industri tersebut. "Kami akan bekali tenaga kerja lokal dengan pelatihan bahasa asing dan keahlian teknis seperti operator alat berat," ujarnya.
Selain sektor ketenagakerjaan, Pemkab Haltim juga mendorong penguatan sektor lain seperti pertanian dan perikanan guna memenuhi kebutuhan industri secara lokal. Menurut Ricky, hal ini juga menjadi bagian dari strategi pengembangan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.
"Upaya ini akan kami integrasikan melalui Koperasi Merah Putih. Meskipun tidak bisa 100 persen, kami targetkan 20 sampai 30 persen warga lokal bisa menjadi penyuplai kebutuhan industri," katanya.