Ratusan Mahasiswa menggelar Aksi Unjuk Rasa Indonesia Gelap di Depan Kantor Walikota Ternate

Demo Penolakan PSN, Indonesia Gelap /Doc: abarce

Ternate,ABARCE – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Maluku Utara menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Walikota Ternate. Aksi yang bertajuk Indonesia Gelap ini mengecam sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat, terutama dalam sektor pendidikan dan kesehatan. Senin, 23 Februari 2025.

Para Mahasiswa menyuarakan tuntutan agar pemerintahan  memperhatikan kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan yang lebih berpihak kepada rakyat.

mereka menuntut pemerintah untuk mewujudkan pendidikan gratis di Maluku Utara, mencabut kebijakan Program Sehat Nasional (PSN), serta menyediakan makanan bergizi gratis (MBG) yang lebih layak dan tidak mengandung bahan yang merugikan kesehatan. Selain itu, pendidikan dan kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara yang harus diberikan tanpa beban biaya tambahan.

Aksi ini berlangsung tegang saat sejumlah massa membakar ban bekas di tengah jalan, menyebabkan asap hitam tebal yang menyelimuti area sekitar. Kebakaran tersebut menyebabkan terganggunya aktivitas di kawasan tersebut dan memaksa beberapa pengendara kendaraan untuk mencari jalur alternatif.

Demo Penolakan PSN, Indonesia Gelap /Doc: abarce

Meskipun petugas kepolisian dari satuan Pamung Praja telah dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut, ketegangan sempat memuncak. Beberapa mahasiswa terlibat adu mulut dengan aparat yang. Saling dorong dan nyaris adu jotos, namun situasi bisa diredakan berkat upaya dari pihak kepolisian yang melakukan pendekatan persuasif.

Selain membakar ban, para mahasiswa juga membentangkan berbagai spanduk yang berisi tuntutan keras terhadap pemerintah. Salah satunya bertuliskan Wujudkan Pendidikan Gratis dan Cabut PSN di Maluku Utara, yang menggambarkan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

"Masyarakat Maluku Utara sudah cukup terhimpit oleh biaya pendidikan yang mahal, dan pemerintah seharusnya memberikan perhatian lebih terhadap hak dasar ini," ujar salah satu orator aksi, dengan nada lantang. "Kami juga butuh akses kesehatan yang lebih baik, tidak sekadar janji yang tidak terealisasi!"

Tuntutan lain yang juga disuarakan adalah mengenai kebutuhan akan Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang menurut mereka masih jauh dari harapan. Mereka menilai bahwa program ini harus direalisasikan dengan kebijakan yang tepat dan tidak sekadar iming-iming kosong yang tidak memenuhi standar gizi yang layak.

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak